• Mana' Tu Melada'.
  • Misa' Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate.
  • Uai Lan Busso Nangla Tise'go' La'biraka Na Iatu Penggauran.
  • Palakui, ammi diben, daka'i ammi appa'i; tumbekki tu ba'ba ammi dibungkaran
  • Ungkataku' PUANG iamo pamulanna mintu' kapaissanan: apa iatu to baga ussayu kakinaan sia peada

Friday, March 1, 2019

Dua Serigala Sebuah Cerpen Inspirasi

Dua Serigala 

 

Ada dua ekor serigala di hutan belantara, serigala B menantang serigala A untuk menangkap seekor kelinci yang sedang makan wortel, tidak jauh dari tempat mereka berdiri,

"Ayo Serigala A, kamu bisa ngga tangkap kelinci itu?" tanya serigala B.

"Ah, itu gampang, lihat saja nih!" jawab serigala A dan dengan sigap serigala A itupun melompat ke arah kelinci tersebut dan berlari mengejarnya.

Sedangkan kelinci yang melihat serigala itu, langsung lari terbirit-birit ketakutan, tanpa pikir panjang wortel yang masih dikunyahnya di lemparkan ke arah serigala tersebut, "DUAAAKK!!" begitu suaranya.

Karena serigala adalah binatang yang kuat, maka wortel kecil yang mengenai kepalanya tidak terasa sama sekali, serigala tersebut tetap mengejar kelinci itu, 1 menit.. 2 menit.. 3 menit... sampai 5 menit..

Serigala itu belum dapat menangkap kelinci itu, karena kelinci itu larinya lebih kencang. Serigala itupun kelelahan dan menghentikan pengejarannya.

Dengan perasaan yang sangat malu, dia menunduk berjalan dan kembali ke temannya serigala B.

Setelah sampai di tempat serigala B, maka serigala B itupun bertanya, "Bagaimana? Apakah kamu bisa menangkapnya ?" tanya serigala B, lalu serigala A hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih tertunduk.

Serigala B lalu melanjutkan perkataanya, "Kamu tahu, kenapa kamu tidak bisa menangkap kelinci itu? Kamu kalah, karena kamu tidak serius. Kamu berlari mengejar kelinci hanya untuk pamer saja, sedangkan kelinci itu berlari untuk nyawanya."

Untuk orang yang sudah bekerja, mungkin Anda merasa, Anda sangat lelah, Anda capai dengan pekerjaan, bosan, tidak ada kemajuan sama sekali dalam pekerjaan Anda. Itu dikarenakan karena Anda tidak serius dengan pekerjaan Anda.

Cobalah pikirkan kembali, apakah tujuan sebenarnya Anda bekerja?
 
Sebab, terkadang ada orang yang bekerja, karena tuntutan orang tua agar mencari uang sendiri, atau kadang juga ada orang yang bekerja, karena mereka merasa 'harus' bekerja untuk membantu orang tua mereka menghidupi keluarganya, atau ada juga orang yang bekerja karena untuk dapat pamer pada teman-temannya, pada sanak saudara, bahwa dia sudah bekerja.

Jadi, apakah tujuan Anda bekerja? Demi rasa bangga pada serigala B.
Atau demi rasa lapar?

Tuesday, February 26, 2019

WACANA "WISATA HALAL" Di TORAJA


  WACANA "WISATA HALAL" Di TORAJA 


Dikutip dari karebatoraja.com, tentang polemic WISATA HALAL di Toraja, berikut catatan-catatan penting terkait dengan polemic-polemik tersebut.
Menanggapi polemik di masyarakat, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan wacana dan rencana pemberlakukan wisata halal ini bukan baru ada pada masa pemerintahan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman, tapi sudah ada sejak lama. Bahkan, wisata halal ini sudah diundangkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.”Dia mengatakan, kawasan wisata halal tidak dimaksudkan bahwa semua wilayah di Tana Toraja dan Toraja Utara harus berlabel halal. Tapi hanya lokasi-lokasi tertentu yang diberi sertifikasi halal, agar wisatawan yang beragama Islam tidak ragu-ragu menggunakan fasilitas tersebut. Misalnya, restoran, warung makan, hotel, maupun wisma. Andi Sudirman menyatakan kawasan wisata halal harus ada di Toraja, sebab sebagai daerah tujuan wisata, Toraja dikunjungi oleh banyak orang dan tidak menutup kemungkinan  diantara para wisatawan tersebut beragama Islam.
“Saya kawasan wisata halal di Toraja harus ada, kenapa harus ada, karena masyarakat muslim yang berwisata ke Toraja otomatis mencari juga kuliner-kuliner yang halal dan lokasi-lokasi yang bisa memfasilitasi mereka,” jelasnya.
Pemerintah provinsi, kata dia, akan membantu mensupport atau mendukung pemerintah daerah dalam hal wisata halal tersebut. “Tapi kembali ke Pemda Tana Toraja dan Toraja Utara, mau terima atau tidak. Sebab, peluang kita paling besar sekarang adalah wisatawan Nusantara. Dan kebanyakan wisatawan Nusantara itu beragama Islam,” katanya.
Yang mrnjadi sangat menarik bahwa Dia juga menegaskan bahwa kawasan wisata halal itu baru wacana dan belum diketahui pasti kapan akan dilaksanakan. Pemprov Sulsel sendiri menargetkan enam daerah untuk dijadikan kawasan wisata halal, yakni Makassar, Gowa, Maros, Pangkep, Bulukumba, dan Toraja.
            Mengenai kejelasan tentang WISATA HALAL di Toraja ini kita tinggal menunggu waktu yang akan menjawab semua rasa penasaran kita tentang hal tersebut. Meskipun demikian hanya rencana-rencana yang belum dapat dipastikan keputusannya, komentar dari netizen yang berasal dari berbagai kalangan sangat serius mengenai hal demikian berikut contoh komentar-komentar mnereka:
Nah, disinilah Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai penggagas Wisata Halal, seharusnya mempromosikan Toleransi sebagai maghnet Icon Wista Halal agar Wisatawan lain tidak selalu berprasangka buruk kepada hidangan masyarakat Toraja, bukan dengan membangun benteng sapak yang bisa melengserkan Budaya Toleransi di Toraja. https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/1f642.png?_nc_eui2=AeE7kGDu6TwEFdfFcFUetCo2UjSQjN6JwQNuYE2OPN_XtxItDxe2ulpnz0R8UFlhB9FcIMBnX-OSPG0tZP-jlutT_yEydzO93UHwbHgYe4og7g
Syalom saudaraku yang terkasih di seluruh Toraja maupun di t4 lain. Beberapa hari ini di sosmed marak mebahas tentang wisata halal yg dicanangkan oleh Wagub. Banyak dari anda membuly n merespon dgn hal negatif. Namun sblm itu sy mhon maaf dsni sy bukan mau mendidik anda tetapi sy cuma mencoba meluruskan yg dimaksud dgn wisata Halalkrn bckground edukasi sy adlah pariwisata jd sy tw maksud wagub ini sgt baik n positif bagi budaya n daerah kita bahkan bisa mendongkrak income wisata daerah kita ke depan. Wisata Halal itu bukan obyekx yg dihalalkan tetapi berbagai macam insfratruktur n akomodasi yg akn diberi label halal jikalau pun pemilikx bersedia n bisa memenuhi syarat lebel halal tersebut agar wisatawan muslim dp nginep, makan n minum dt42 yg t4 bagi mrka. Krn di era ini memng pantas ini diberlakukan d toraja jg krn melihat daerah kita smkin menjadi 7an wisata paling populer bgi turis domestik seantero Indonesia dmn kita tw bhwa indonesia mayoritas Islam. Oh ya...ssdikit tambhan program wisata halal ini udah ada loh jauh sblm wagub kita menjabat. Ok salam mamalik mati kampung n Thank you🤗🤗🤗🤗🤗
Jadilah Toraja yang semestinya. Kami Toraja, Kalian Toraja, Kita semua Bukan Halal-Haram.
Tetapi kita adalah TORAJA
 HALAL   disini bukan pada makanan, tetapi halal ataupun haram disini seandainya dimaknai secarah utuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sayangnya NKRI terlalu banyak sibuk dengan urusan perut sehinmgga makna menjadi direduksi bukan konstruksi. Sisi negative dari WISATA HALAL pasti ada demikian positifnya pasti ada. Marilah bijak dalam memberi pendapat positif kepada pemerintah ataupu kritikan. Karena dari kritik dan saran itu terjadi diskusi yang akan membawa pada suatu keputusan dan tindakan. Kritik adalah Mesin dari Demokrasi.
HALAL disini dapat menjebak kita kepada agama, atau singkatnya Objek wisata mulai beragama. padahal  yang beragama adalah manusia bukan benda mati.