Sunday, September 16, 2018

Pneumatologi (Pengantar Teologi Sitematika)



BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.    PENGERTIAN PNEUMATOLOGI
Pneumatologi terdiri dari kata Pneuma  pneuma yang berarti “Roh” dan” logia” yang berarti pengetahuan[1].Dua kata ini digabung menjadi satu pengertian “ilmu atau pengetahuanyang mempelajari tentang Roh Kudus. Dalam bahasa ibrani “roh” adalah ruah sama dalam bahasa yunaninya yang mempunyai pengertian yang bersifat makro dan mikromos, seperti: angin, udara, jiwa, roh dan sebagainya[2].

            Di dunia ibrani dan yunani kata ruah dan pneuma dalam pengertian angin dan nafas tetapi juga menunjukkan gejala alam, tetapi juga menunjukkan “daya kekuatan” yang terdapat dalam angin dan nafas tersebut; disamping itu juga menekankan bekerjanya angin dan nafas yang misterius, karena tidak dikretahui darimana datang dan perginya daya kekuatan tersebut.

            Dalam perkembangan “ruakh” dan “pneuma” mempunyai pengertian “nefesh”atau “jiwa”dan “nyawa”, kemudian mempunyai pengertian roh sebagai pusat kemauan dan tindakanmanusia.Jika manusia disebut”mahluk rohani” menunjukkan bahwa manusia berakal budi yang mengetahui apa yang akan dibuat dan sebagainya.
            Istilah dalam konteks religius juga dipakai untuk “Roh Allah” atau “Roh Kudus”.Walaupun Roh Kudus bersifat abstrak tetapi melalui”daya kekuatan” yang dinyatakan dapat diketahui keberadaan-Nya.Hal ini dapat terlihat dalam peristiwa turunnya Roh Kudus pada waktu hari Pentakosta.Disebutkan Roh Kudus menampakkan diri secara kongkrit dalam bentuk tiupan angin keras, lidah lidah seperti nyala api yang menunjukkan daya kekuatanyang luar biasa (Kis. 2:1 – 4).
            Pada mulanya Pneumatologi tidak digabungkan secara spesifik, tetapi dibicarakan bersama Allah Tritunggal atau Kristologia.Strong dalam sistematika teologianya, membicarakan roh kudus bersamaan dengan doktrin Allah Tritunggal.Kemudian pada  decade terakhir, barulah Roh Kudus dibicarakan tersendiri dan dimasukkan dalam sistematika teologia[3].Terjadinya perubahan ini, menurutr Nico, pada mulanya pihak katoloik memasukkan pneumatologi ke dalam traktat.trinitas dan kristologi tetapi kemudian karena kebutuhan sebagai dampak terjadi kontak eukumenis  antara katoloik roma dengan ortodoks timur dan reformasi barat[4].
B.     EKSISTENSI ROH KUDUS
a.       Dia adalah suatu pribadi
Bagian pertama Pengakuan Iman Rasuli itu berbicara tentang Allah diatas kita (Allah Bapa), bagian kedua Allah beserta kita (Yesus Kristus), bagian ketiga tentang Allah didalam kita (Roh Kudus)dan ketiganya ini adalah esa.
b.       

C.    PANDANGAN  TENTANG  ROH KUDUS
            Pandangan orang kristiani terhadap roh kudus sangat merujuk pada kepercayaan kepada hal ini  sangat konkrit dalam bagian ke tiga Pengakuan Iman Rasuli dimulai dengan pasal yang berbunyi : Aku percaya kepada Roh Kudus.Roh kudus adalah Allah sendiri yang dating kepada kita dari luar “dari atas” yang menyatrakan dirinya kepada kita dan bertindak terhadap kita.kesaksian tentang pernyataan Allah ialah alkitab.Dan apabila dalam Alkitab dibicarakan tentang Allah Bapa, mak dibicarakan juga mengenai Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus.Demikianlah Allah menyatakan diriNya demikian Ia membuat kita mengenal Dia dengan 3 nama yang menunjuk kepada tiga “cara- bedaNya”sebagai Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus. Ketiga hal ini bukanlah tiga Ilah ataupun Tuhan, melainkan adalah Allah yang satu dan esa.jadi mengenai Roh kudus dikatakan bahwa Ia adalah  Allah dalam kita, Roh kudus adalah Roh Allah bukan manusia dan bukan unsur rohani didalam  manusia, yang artinya bahwa Roh kudus bukanlah “intipati yang hakiki dalam diri manusia.sebab roh kudus adalah allah sendiri”.Roh kudus bukanlah merupakan bagian batin manusia.[5]
Pandangan tentang kepribadian dari roh kudus memuat banyak perbedaan namun dari alkitab kita dapat mengetahui kebenaran tentang Roh kudus, secara tepat.alkitab  menceritakan dengan jelas bahwa roh kudus mempunyai relasi yang sangat erat dengan Allah bapa dan Tuhan Yesus.Istilah teologis yang sering digunakan untuk Roh Kudus adalah ‘ oknum ketiga dari allah Tritunggal”.Hal tersebut dapat dibuktikan dalam dengan melihat bagian bagian firman berikut ini :[6]
1.      Roh Kudus  setara dengan Allah Bapa
2.      Roh Kudus setara dengan  Bapa dan Putra
3.      Pengetahuan Roh Kudus setara dengan Allah Bapa
4.      Kuasa Roh Kudus setara dengan Allah Bapa
5.      Roh kudus sama dengan Allah Bapa  

D.    PRIBADI ROH KUDUS
            Teologi Pulus mengatakan  kita dapat melihat unsur  unsur  daripada Roh Kudus yang mengidentifikasi RohKudus sebagai satu oknum atau satu pribadi Ilahi yang setara dengan Bapa dan Kristus sebagai  berikut :[7]
1.       Pengetahuan
2.      Kehendak
3.      Emosi
4.      Karakter
5.      Berdaulat

E.      KARYA ATAU PEKERJAAN ROH KUDUS
            Disamping dari  unsur unsur di atas  Roh kudus juga memiliki karya atau pekerjaan yang dilakukanNya.Terjadi pekerjaan yang dilakukan tidak berbeda dengan pekerjaan Allah Bapa dan Tuhan yesus Kristus, pekerjaan – pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut [8]:
v  Membaharui  atau melahirkan kembali
v  Mempersatukan
v  Memateraikan, dan menyaksikan tentang kristus.e
v  Memimpin, mengajar dan mengingatkan
v  Memberikan karunia dan mengilhamkan.[9]
















BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Roh kudus satu berpadu dalam  ketritunggalan Allah dan sebagai orang kristiani yang adalah pengikut kristus yang percaya kita percaya pada Roh Kudus ada  dalam Allah Tritunggal itu seperti yang  terdapat dalam  bagian ketiga Pengakuan Iman Rasuli yang selalu kita ucapkan setiap perayaan hari minggu setiap minggu”aku percaya kepada Roh Kudus”.Kami kelompok menyimpulkan bahwa Roh Kudus  sangat erat kaitannya  dengan  ketritunggalan Allah. Dan bahwa Roh Kudus berbeda dengan Roh suci yang dipercaya oleh  nenek nenek moyang orang toraja dalam “Aluk Todolo” .Roh Kudus bukan berasal  dari manusia tetapi Roh Kudus berasal daripada Allah sendiri .


[1] Nico Syukur Dister, TEOLOGI SITEMATIKA, Jilid 1,(Yogyakarta penerbit : Kanisius 2004)
[2] Pdt.Dr.Paulus Daun, Th.M,TEOLOGI SISTEMATIKA PNEUMATOLOGI (manado penerbit: Yayasan Daun Family Manado 2006)Hal 161
[3] Pdt.Dr.Paulus Daun, Th.M,TEOLOGI SISTEMATIKA PNEUMATOLOGI (manado penerbit: Yayasan Daun Family Manado 2006)Hal
[3] Nico Syukur Dister, TEOLOGI SITEMATIKA, Jilid 1,(Yogyakarta penerbit : Kanisius 2004),Hal 243


[5] G.C.van Niftrik dan B.J Boland, DOGMATIKA MASA KINI (Jakarta, Penerbit: BPK gunung Mulia, 2013)Hal 334 -336.
[6] Pdt.Dr.Paulus Daun, Th.M,TEOLOGI SISTEMATIKA PNEUMATOLOGI (manado penerbit: Yayasan Daun Family Manado 2006)Hal 181 - 184
[7] DR. S. Tandiassa, M.A,TEOLOGIA PAULUS, (Yogyakarta 2011, penerbit : graham Ilmu)Hal 151 - 156
 
[8] Pdt.Dr.Paulus Daun, Th.M,TEOLOGI SISTEMATIKA PNEUMATOLOGI (manado penerbit: Yayasan Daun Family Manado 2006)Hal 193 - 197
DR. S. Tandiassa, M.A,TEOLOGIA PAULUS, (Yogyakarta 2011, penerbit : graham Ilmu)Hal 156-164
[9] Pdt.Dr.Paulus Daun, Th.M,TEOLOGI SISTEMATIKA PNEUMATOLOGI (manado penerbit: Yayasan Daun Family Manado 2006)Hal 193 - 197
DR. S. Tandiassa, M.A,TEOLOGIA PAULUS, (Yogyakarta 2011, penerbit : graham Ilmu)Hal 156-164

0 comments:

Post a Comment