Wednesday, September 12, 2018

Tafsiran Filipi 2:1-11






                                                 LATAR BELAKANG KITAB                                                  
                                                                  
                                                                       Penulis                                                                       
Berdasarkan Pasal 1:1 menjelaskan bahwa kitab ini ditulis oleh Rasul Paulus. Meskipun ada penulis lain yang disebutkan dalam ayat pertama ini yaitu Timotius anak Rohani Paulus, akan tetapi ini mau menjelaskan bahwa rasul Pauluslah yang menjadi penulis utama dari surat ini, sedangkan Timotius adalah pembantu dalam penulisan tersebut. beberapa tokoh-tokoh penulis buku tafsiran kitab Filipi seperti: Dave Hagelberg, J.L.Ch. Abineno, J. Wesley Brill, dan Yusak B. Hermawan; dengan tegas mengatakan bahwa penulis dari kitab Filipi ini ialah Rasul Paulus dengan berdasar kepada pasal 1:1.
Seperti kitab Roma dan Efesus bahkan kitab lain yang dianggap kitab yang ditulis oleh Paulus, selalu berisi tentang imbauan: karena ada peneguhan, penghiburan, persekutuan, perhatian, dan belas kasih bagi kita dalam Injil, maka dari itu kita diimbau untuk menjalani kehidupan dalam kesatuan, kasih, dan kerendahan hati. Nada ini, terdapat juga dalam kitab ini. Jadi, tanpa ada keraguan dalam mengambil kesimpulan bahwa penulis kitab ini ialah Rasul Paulus yang dibantu oleh anak Rohaniny yaitu Timotius.
                                                             Teks Filipi 2:1-11
a.      Terjemahan lama
2:1 Sebab itu jikalau di dalam Kristus ada nasehat, jikalau ada penghiburan kasih, jikalau ada persekutuan Roh, jikalau ada pengasihan dan belas kasihan,
2:2 kamu genapkanlah kesukaanku, supaya kamu bersehati, dan menaruh sama kasih, menjadi sejiwa dan sepikir.
2:3 Satu pun jangan dilakukan dengan berlawan-lawanan atau dengan sombong, melainkan dengan rendah hati, masing-masing menyangkakan orang lain ada lebih daripada dirinya sendiri.
2:4 Jangan seseorang memikirkan dirinya sendiri saja, melainkan hal orang lain juga.
2:5 Taruhlah di dalam hatimu ingatan ini yang sudah ada di dalam Kristus Yesus,
2:6 yang, walaupun Ia dengan keadaan Allah, tiada mengirakan hal itu sebagai suatu keuntungan menjadi setara dengan Allah,
2:7 melainkan menghampakan diri-Nya menjadi hamba di dalam keadaan sama dengan manusia, dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia;
2:8 Ia sudah merendahkan diri-Nya dan taat sehingga sampai kepada maut, yaitu mati tersalib.
2:9 Sebab itulah juga Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan Dia suatu nama yang di atas segala nama,
2:10 supaya dengan nama Yesus itu akan bertelut segala lutut, daripada yang di surga dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, kepada kemuliaan Allah, yaitu Bapa.



b.      Terjemahan baru

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


TAFSIRAN
1.      Ayat 1
Dalam ayat ini merupakan pintu dari nasihat rasul Paulus untuk melanjutkan nasihatnya, dimana ia mengatakan: Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Paulus sangat meyakini  bahwa di dalam ada nasihat yang tepat dan nasihat itu memberikan jalan hidup yang benar. Sesuai dengan apa yang dialami atau dari rasul paulus bahwa ketika ia mengalami situasi yang sulit (berduka) Kristus selalu memberikan dia kekuatan (penghiburan kasih) sehingga memampukan dia untuk melewati semua persoalan selama ia berada di penjara. Ketika kita hidup di dalam Kristus maka kita hidup dalam persekutuan Roh, persekutuan di dalam Roh memberikan ikatan yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Kasih ialah perasaan sayang dan mesra ialah perasaan sangat kasih merupakan dua kata yang sama-sama memberikan penjelasan bahwa di dalam Kristus terdapat kasih mesra yang lebih dari kasih mesra yang diberikan oleh dunia. Belas kasih memberikan penjelasan bahwa ketika hidup di dalam Kristus maka kita akan merasakan menaru belas kasih terhadap sesama karena Kristus lebih dulu memberikan belas kasih yang sempurnah.
2.      Ayat 2-4
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Ayat ini lanjutan dari ayat pertama, Paulus berkeinginan penuh bahwa ketika jemaat di Filipi sudah hidup di dalam Kristus maka mereka harus bersatu di dalam persekutuan maupun kehidupan mereka sehari-hari. Di persekutuan atau gereja yang sangat diperhatikan ialah sehati sepikir dalam satu kasih yaitu Kristus, satu jiwa artinya mereka harus menyatukan roh mereka di dalam Kristus sebagai simbol kehidupan mereka di dalam-Nya. Satu tujuan berarti menyatukan tujuan mereka di dalam bersukutu dan kehidupan mereka dalam Kristus yaitu menjadi garam dan terang bagi sesama manusia. di dalam persekutuan yang bersatu tidak mengenal yang namanya egoeisme atau mencari kepentingan pribadi melainkan memikirkan kepentingan bersama, kepentingan bersama berarti kita menganggap orang lain penting seperti diri kita sendiri.
3.      Ayat 5-8
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Bagian merupakan lanjutan dari nasihat Paulus kepada jemaat Filipi bahwa Paulus menghendaki agar Jemaat Filipi bersatu di dalam Kristus, seperti Kristus kesatuan dengan Allah Bapa. Namun dalam kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa Kristus relah meninggalkan kesetaraan-Nya itu demi misi untuk penyelamatan u mat manusia. Kristus merupakan penyataan Allah secara sempurnah karena berinkarnasih demi kasih Allah akan dunia ini. Dalam kerendahan hati seperti Kristus ini Paulus mau agar jemaat yang ada di Filipi merendahkan hati terhadap seorang kepada yang lain agar memperlihatkan bahwa mereka adalah pengikut Kristus yang benar.
4.       Ayat 9-11
  Karena sikap/keputusan yang di ambil Kristus untuk menjadi sama dengan manusia dalam melaksanakan misi penyelamatan umat manusia, Allah Bapa memasyukurkan Dia, bahwa Kristus memiliki kesamaan dengan-Nya yaitu segala mahluk dan alam semesta akan sujud menyembah kepada-Nya. Dan sama seperti Kristus muliakan maka Allah juga dimuliakan. Dave Hagelberg; sungguh bagi kemuliaan Allah, Bapa bahwa Yesus Kristus dimuliakan. Tak ada persaingan antara Anak dan Bapa. Kiranya ini mengingatkan kita pada panggilan untuk saling menganggap bahwa orang lebih dari pada diri sendiri. Dave mau memberikan penjelasan bahwa sama seperti Anak dan Bapa saling menghargai posisi-Nya sebagai Allah demikian jugalah kita untuk saling menghargai sebagai orang yang percaya kepada-Nya.




KESIMPULAN
Berdasarkan dari Filipi 2:1-11 ini maka kita dapat menarik beberapah kesimpulan sebagai berikut:
1.      Karena di dalam Kristus terdapat nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan; maka tiadalah alasan bagi Gereja untuk tidak mencerminkan kehidupan yang benar bagi dunia ini.
2.      Kesatuan dalam jemaat akan mengahasilkan pertumbuhan dan buah yang memualiakan Tuhan.
3.      Kristus adalah kepala Gereja maka dalam Gereja tidak yang perluh menggap diri lebih dari orang lain melainkan memposisikan diri setara dengan warga jemaat yang lain.
4.      Sifat mementing diri sendiri dan tidak memntingkan orang lain adalah sikap yang merubuhkan persekutuan atau keutuhan gereja tersebut.
5.      Seperti Kristus dan Allah Bapa adalah satu maka gereja juga harus bersatu dalam satu tujuan.

Kepustakaan

            Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta: LAI, 2012.
            Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 2012
Hermawan, B. Yusak, My New Testament, Yogyakarta: ANDI, 2014.
            Hegelberg, Dave, tafsiran Surat Filipi Dari Bahasa Yunani, Yogyakarta: ANDI, 2008
            Abineno, J.L.Ch, Surat Filipi, Jakarta: BPK. Gunung Mulia,2008.
            Brill, J. Wesley, Tafsiran Surat Filipi, Bandung: Yayasan Kalam Hidup,2003.


 

Terima Kasih Telah Membaca!!!

0 comments:

Post a Comment