LATAR BELAKANG KITAB
Penulis
Berdasarkan
Pasal 1:1 menjelaskan bahwa kitab ini ditulis oleh Rasul Paulus. Meskipun ada
penulis lain yang disebutkan dalam ayat pertama ini yaitu Timotius anak Rohani
Paulus, akan tetapi ini mau menjelaskan bahwa rasul Pauluslah yang menjadi
penulis utama dari surat ini, sedangkan Timotius adalah pembantu dalam
penulisan tersebut. beberapa tokoh-tokoh penulis buku tafsiran kitab Filipi
seperti: Dave Hagelberg, J.L.Ch. Abineno, J. Wesley Brill, dan Yusak B.
Hermawan; dengan tegas mengatakan bahwa penulis dari kitab Filipi ini ialah
Rasul Paulus dengan berdasar kepada pasal 1:1.
Seperti
kitab Roma dan Efesus bahkan kitab lain yang dianggap kitab yang ditulis oleh
Paulus, selalu berisi tentang imbauan: karena ada peneguhan, penghiburan,
persekutuan, perhatian, dan belas kasih bagi kita dalam Injil, maka dari itu
kita diimbau untuk menjalani kehidupan dalam kesatuan, kasih, dan kerendahan
hati. Nada ini, terdapat juga dalam kitab ini. Jadi, tanpa ada keraguan dalam
mengambil kesimpulan bahwa penulis kitab ini ialah Rasul Paulus yang dibantu
oleh anak Rohaniny yaitu Timotius.
Teks Filipi 2:1-11
a.
Terjemahan
lama
2:1
Sebab itu jikalau di dalam Kristus ada nasehat, jikalau ada penghiburan kasih,
jikalau ada persekutuan Roh, jikalau ada pengasihan dan belas kasihan,
2:2
kamu genapkanlah kesukaanku, supaya kamu bersehati, dan menaruh sama kasih,
menjadi sejiwa dan sepikir.
2:3
Satu pun jangan dilakukan dengan berlawan-lawanan atau dengan sombong,
melainkan dengan rendah hati, masing-masing menyangkakan orang lain ada lebih
daripada dirinya sendiri.
2:4
Jangan seseorang memikirkan dirinya sendiri saja, melainkan hal orang lain
juga.
2:5
Taruhlah di dalam hatimu ingatan ini yang sudah ada di dalam Kristus Yesus,
2:6
yang, walaupun Ia dengan keadaan Allah, tiada mengirakan hal itu sebagai suatu
keuntungan menjadi setara dengan Allah,
2:7
melainkan menghampakan diri-Nya menjadi hamba di dalam keadaan sama dengan
manusia, dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia;
2:8
Ia sudah merendahkan diri-Nya dan taat sehingga sampai kepada maut, yaitu mati
tersalib.
2:9
Sebab itulah juga Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan Dia suatu
nama yang di atas segala nama,
2:10
supaya dengan nama Yesus itu akan bertelut segala lutut, daripada yang di surga
dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi,
2:11
dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, kepada kemuliaan Allah,
yaitu Bapa.
b.
Terjemahan
baru
2:1
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan
Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir,
dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih
utama dari pada dirinya sendiri;
2:4
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga.
2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,
2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
TAFSIRAN
1. Ayat
1
Dalam
ayat ini merupakan pintu dari nasihat rasul Paulus untuk melanjutkan
nasihatnya, dimana ia mengatakan: Jadi
karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh,
ada kasih mesra dan belas kasihan. Paulus sangat meyakini bahwa di dalam ada nasihat yang tepat dan
nasihat itu memberikan jalan hidup yang benar. Sesuai dengan apa yang dialami
atau dari rasul paulus bahwa ketika ia mengalami situasi yang sulit (berduka)
Kristus selalu memberikan dia kekuatan (penghiburan kasih) sehingga memampukan
dia untuk melewati semua persoalan selama ia berada di penjara. Ketika kita
hidup di dalam Kristus maka kita hidup dalam persekutuan Roh, persekutuan di
dalam Roh memberikan ikatan yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Kasih
ialah perasaan sayang dan mesra ialah perasaan sangat kasih merupakan dua kata
yang sama-sama memberikan penjelasan bahwa di dalam Kristus terdapat kasih
mesra yang lebih dari kasih mesra yang diberikan oleh dunia. Belas kasih
memberikan penjelasan bahwa ketika hidup di dalam Kristus maka kita akan
merasakan menaru belas kasih terhadap sesama karena Kristus lebih dulu
memberikan belas kasih yang sempurnah.
2. Ayat
2-4
karena
itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam
satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri
atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang
seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi
kepentingan orang lain juga.
Ayat
ini lanjutan dari ayat pertama, Paulus berkeinginan penuh bahwa ketika jemaat
di Filipi sudah hidup di dalam Kristus maka mereka harus bersatu di dalam
persekutuan maupun kehidupan mereka sehari-hari. Di persekutuan atau gereja
yang sangat diperhatikan ialah sehati sepikir dalam satu kasih yaitu Kristus,
satu jiwa artinya mereka harus menyatukan roh mereka di dalam Kristus sebagai
simbol kehidupan mereka di dalam-Nya. Satu tujuan berarti menyatukan tujuan mereka
di dalam bersukutu dan kehidupan mereka dalam Kristus yaitu menjadi garam dan
terang bagi sesama manusia. di dalam persekutuan yang bersatu tidak mengenal
yang namanya egoeisme atau mencari kepentingan pribadi melainkan memikirkan
kepentingan bersama, kepentingan bersama berarti kita menganggap orang lain
penting seperti diri kita sendiri.
3. Ayat
5-8
Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Bagian
merupakan lanjutan dari nasihat Paulus kepada jemaat Filipi bahwa Paulus
menghendaki agar Jemaat Filipi bersatu di dalam Kristus, seperti Kristus
kesatuan dengan Allah Bapa. Namun dalam kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa
Kristus relah meninggalkan kesetaraan-Nya itu demi misi untuk penyelamatan u mat
manusia. Kristus merupakan penyataan Allah secara sempurnah karena
berinkarnasih demi kasih Allah akan dunia ini. Dalam kerendahan hati seperti
Kristus ini Paulus mau agar jemaat yang ada di Filipi merendahkan hati terhadap
seorang kepada yang lain agar memperlihatkan bahwa mereka adalah pengikut
Kristus yang benar.
4. Ayat 9-11
Karena sikap/keputusan yang di ambil Kristus
untuk menjadi sama dengan manusia dalam melaksanakan misi penyelamatan umat
manusia, Allah Bapa memasyukurkan Dia, bahwa Kristus memiliki kesamaan
dengan-Nya yaitu segala mahluk dan alam semesta akan sujud menyembah
kepada-Nya. Dan sama seperti Kristus muliakan maka Allah juga dimuliakan. Dave
Hagelberg; sungguh bagi kemuliaan Allah,
Bapa bahwa Yesus Kristus dimuliakan. Tak ada persaingan antara Anak dan Bapa.
Kiranya ini mengingatkan kita pada panggilan untuk saling menganggap bahwa
orang lebih dari pada diri sendiri. Dave mau memberikan penjelasan bahwa
sama seperti Anak dan Bapa saling menghargai posisi-Nya sebagai Allah demikian
jugalah kita untuk saling menghargai sebagai orang yang percaya kepada-Nya.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari Filipi 2:1-11 ini maka
kita dapat menarik beberapah kesimpulan sebagai berikut:
1. Karena
di dalam Kristus terdapat nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih
mesra dan belas kasihan; maka tiadalah alasan bagi Gereja untuk tidak
mencerminkan kehidupan yang benar bagi dunia ini.
2. Kesatuan
dalam jemaat akan mengahasilkan pertumbuhan dan buah yang memualiakan Tuhan.
3. Kristus
adalah kepala Gereja maka dalam Gereja tidak yang perluh menggap diri lebih
dari orang lain melainkan memposisikan diri setara dengan warga jemaat yang
lain.
4. Sifat
mementing diri sendiri dan tidak memntingkan orang lain adalah sikap yang
merubuhkan persekutuan atau keutuhan gereja tersebut.
5. Seperti
Kristus dan Allah Bapa adalah satu maka gereja juga harus bersatu dalam satu
tujuan.
Kepustakaan
Lembaga
Alkitab Indonesia, Jakarta: LAI, 2012.
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta, 2012
Hermawan,
B. Yusak, My New Testament,
Yogyakarta: ANDI, 2014.
Hegelberg, Dave, tafsiran Surat Filipi Dari Bahasa Yunani,
Yogyakarta: ANDI, 2008
Abineno, J.L.Ch, Surat Filipi, Jakarta: BPK. Gunung
Mulia,2008.
Brill, J. Wesley, Tafsiran Surat Filipi, Bandung: Yayasan
Kalam Hidup,2003.
Terima Kasih Telah Membaca!!!
0 comments:
Post a Comment