• Mana' Tu Melada'.
  • Misa' Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate.
  • Uai Lan Busso Nangla Tise'go' La'biraka Na Iatu Penggauran.
  • Palakui, ammi diben, daka'i ammi appa'i; tumbekki tu ba'ba ammi dibungkaran
  • Ungkataku' PUANG iamo pamulanna mintu' kapaissanan: apa iatu to baga ussayu kakinaan sia peada

Friday, May 26, 2023

KETINDISAN

 

Menguak misteri ketindihan saat sedang tidur

Pernahkan anda mengalami kejadian ketika anda sedang terlelap tidur, pada saat yang bersamaan kesadaran anda juga sedang terjaga? anda dapat merasakan keadaan sekitar ruangan anda, telinga anda dapat mendengar detak dari jarum jam dan suara suara lainnya, tetapi sayangnya tubuh anda tidak dapat digerakkan. Fenomena ini kita kenal sebagai ketindihan. Tenang, anda tidak sedang dihinggapi oleh mahluk halus atau dedemit penunggu kamar anda. Kejadian ini sangat rasional dan dapat dijelaskan secara ilmiah yang di kenal sebagai fenomena Sleep Paralysis.

Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Tuesday, March 8, 2022

Pia-pia sola Nenekna

 https://tomeladakdomaitoraya.blogspot.com/

 Pia'-Pia' sola Nenekna
Den sangngallo to sibali..(lan banua) yate nek muane..undi bang jo boko' na nek baine kako' bi' ko' bi'..tae' di tandai apa maksudna..apa yate nek baine mengerti ya...
Nakuami dako'paa sa'bara'ko dolo sattu' mora nasule pia massikkolah...tama akkala'na nek muane to...
Tae' namasai sulemi tu anakna soladua massikkolah..nakuami tu nek muane..sarrai komi kumande pia mi male pairu' i wai tu tedong..nakuami tu pia yoo..apa yate kakanna penasaran ya...nakua lanpenawanna matumbai tadi pasasa tongan kumande ..biasanna mangka ki kumande melayo sattu'..
Mangka kumande te pia soladua..malemi renden tedongna..nasangkinni kakanna jo garonto' kayu..nakuami lako adinna inde mokotoo malepa' iru' wai satt'... Sule lako banua male jomai boko' napellang male tama banua...


Sae tama bendan jo ba' ba kamara'.. narangimi tu ambe' na ma' kada..tae' kita ta tandai apaya tu nadullu..
Nek muane: apa te indo' naa?
Nek baine: tanete rapi..
Nek muane: apa te indo' naa?
Nek baine: kalimbuang tang ma' ti..( nek baine omo mekutana)
Nek baine: apa te ambe' naa?
Nek muane: nek danggo' mukua..(tiba2) tok tok bukkai ba' ba dolo ee..
Nakuami ambe' na lammai..
 

Aah disua male pairu' tedong naa..umba mu panni tu tedongmu.(anak) kusangkin lo' tanete rapi' (ambe') ah baratitikko..mangka raka mupairu' wai..(anak) yo mangkamo (ambe') umba munii pairui (anak) lo' kalimbuang tang ma'ti (ambe) baratitikko inda adai' ko too (anak) nek danggo'.. Napopemassakki ambena tu ba' ba..male pia satta' kondong metawa tawa...hhhh..hhh nek 
 danggo'...nek danggo'..

cerita ini hanya sekedar cerita yang bertujuan untuk menghibur kita semua den o upa' anta tontong masakke' marudinding sia tontong napassake Puang Matua lan mintu' Katuoanta sola nasang.

Terima kasih Telah Membaca

Sumber: Facebook, ulelean pare, legenda dan mitos toraya 
maaf gambarnya Horor,
Humor yang di salah artikan dapat menjadi horor. 

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3340803783524928"
     crossorigin="anonymous"></script>

Monday, February 14, 2022

Bahasa Toraja yang susah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

 

  

 

 

Sebagai orang Toraja, sudah pasti kita lebih menguasai bahasa Toraja dibanding bahasa Indonesia. Karena dari lahir kita sudah menggunakan bahasa Toraja. Namun kadang kita menemukan kata-kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia. Atau kata tersebut membutuhkan penjelasan yang panjang lebar jika di bahasa Indonesiakan.

Di postingan kali ini. saya akan memberitahu kalian beberapa kata tersebut. Lets check it out.

Tangke kayu Sa'pek

     Tangke kayu sa'pek cukup sulit untuk di jelaskan dalam bahasa Indonesia. Namun gambaran singkatnya, yaitu tangkai atau dahan kayu yang tiba-tiba patah kemudian jatuh atau tetap bergelantungan di pohon kayu yang dimaksud. Biasanya tangke kayu sa'pek terjadi karena kelebihan beban (misalnya buah dan daunnya terlalu banyak). Dan biasanya saat ke sa'pekan terjadi, mengeluarkan suara krek. Correct me if i am wrong.

Pesangle

    Pesangle atau pesa'le merupakan sendok besar yang terbuat dari kayu. Saat ini pesangle sudah mulai jarang di pakai, terutama karena kebanyakan orang Toraja saat ini sudah berali menggunakan rice cooker untuk memasak nasi yang dari pabrik sudah punya sendok khusus. Pesangle biasanya mempunyai ukuran lebih panjang dari pada ukuran sendok nasi pada umumnya.

Ma'dudung, Ma'renge, dan Ma'lemba




Ma'lemba pare     Ketiga kata tersebut merupakan kata kerja, semuanya mempunyai arti membawa barang/beban tapi dengan cara yang berbeda-beda. Ketiga kata tersebut tidak mempunyai kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Ma'dudung adalah membawa beban atau barang-barang yang di letakkan di atas kepala. Biasanya di lakukan oleh ibu-ibu. Sama dengan ma'dudung, ma'renge'  juga khusus di lakukan oleh ibu-ibu, yaitu dengan memasukkan beban ke dalam nase/baka (semacam keranjang barang) kemudian talinya di letakkan di atas kepala dan badan keranjangnya di letakkan di belakang. Berbeda dengan ma'dudung dan ma' renge', ma'lemba khusus di lakukan oleh laki-laki, supaya lebih afdol lihat gambar di samping  saja.


Tappere

      Tappere, sebenarnya bisa di sebut tikar dalam bahasa Indonesia, karena fungsihnya sebagai alas lantai. Tapi di Toraja yang lazim di kenal sebagai tikar adalah ale. Sedangkan Ala dan Tappere itu berbeda, mulai dari bahan pembuatnya, hingga ukurannya. Ale biasanya lebih lebar dari pada tappere. Tapi kita bisa menyimpulkan bahwa ale dan tappere adalah tikar dalam bahasa Indonesia. Saya tidak perluh menampilkan gambarnya, mana yang ale, mana yang tappere, karena orang Toraja sejati sudah pasti tahu itu. 
Seppa tallu buku

     Jika di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia secara kata per kata, maka artinya adalah celana tiga tulang. Masa' ada celana tiga tulanya, atau masa ada celana punya tulang.? Sebenarnya, seppa tallu buku adalah celana pendek khas tradisonal Toraja yang khusus di kenakan oleh laki-laki. Biasanya terbuat dari kain tenun yang motifnya " ma'dure'". Seppa tallu buku, selamanya di pasangkan dengan baju yang semotif.

Korang

       Sama kasusnya dengan tappere dan ale. Korang dan alang sebenarnya dalam bahasa Indonesia bisa di sebut Lumbung padi, karena mempunyai fungsih yang sama, yaitu untuk menyimpan hasil panen berupa padi. Perbedaan antara korang dan alang, hanya pada segi bentuk bangunan. Korang hanya berupa bangunan biasa, sedangkan alang bentuk bangunannya lebih kompleks, mirip dengan rumah Tongkonan.  Mungkin karena di anggap tidak terlalu menarik atau apa, jaman sekarang keberadaan korang semakin berkurang, bahkan mungkin sudah tidak ada.

Se'pon uma

      Sangat sulit untuk menjelaskan apa itu se'pon uma dalam bahasa Indonesia, apalagi dengan kemampuan bahasa saya yang tidak begitu baik. Gambaran singkatnya seperti ini. Anggap saja ada sebuah sawa berbentuk segi empat, jadi ada empat sisi, yaitu sisi depan, sisi belakang, sisi samping kiri , dan sisi samping kanan. Walaupun tidak selamanya, tapi sisi belakang itu lah yang biasanya di sebut sebagi se'pon, yaitu sisi yang menghubungkan sawah yang satu dengan sawah yang lain yang berada di atasnya. Ingat di Toraja sawa itu umumnya bertingkat-tingkat. Correct me i am wrong

Palandoan

        Palandoan, adalah tempat untuk menyimpan kayu bakar, biasanya di bangun menyatu dengan dapur dan letaknya di bagian atas. Karena penggunaan dapur tradisional semakin berkurang dengan adanya kompor, palandoan pun semakin langkah atau sulit di temukan. Salah satu jenis palandoan, misalnya palandoan bai yaitu palandoan yang khusus untuk menyimpan kayu bakar untuk memasak makanan babi.

Umbu'

         Pasti ada yang tidak tahu apa itu umbu', terutama kalian yang tidak besar di kampung. Umbu' adalah tunas padi yang sangat muda yang bakal jadi bulir-bulir padi. Umbu' tersebut, bisa dimakan dan rasanya semakin muda, maka akan semakin enak. Namun kegiatan mangumbu' termasuk dalam kategori pelanggaran di Toraja, karena akan mengurangi hasil panen padi jika terlalu banyak di lakukan.

Karau'

         Sebenarnya karau' dalam bahasa Indonesia, bisa di sebut nangkah muda, atau lebih tepatnya nangkah yang sangat muda ( masih lembek), karena  di Toraja, karau biasanya di jadikan makanan. Resep sederhananya begini: Pertama kumpulkan karau atau nangkah yang sangat muda ,setelah itu tumbuk bersama dengan lombok/cabe. Setelah itu tambahkan cuka, garam, dan bubuhi piccin sesuai selerah.


    Demikian beberapa kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia.  Dan mungkin kata-kata tersebut di atas berbeda dengan kata-kata yang di gunakan di tempat kalian. Selain itu saya yakin masih banyak kata-kata yang lain, yang tidak saya sebut diatas. Gampang saja , jika kalian tahu, tinggal sebut di kolom komentar yang tersedia di bawah. Terima kasih banyak

Friday, March 1, 2019

Dua Serigala Sebuah Cerpen Inspirasi

Dua Serigala 

 

Ada dua ekor serigala di hutan belantara, serigala B menantang serigala A untuk menangkap seekor kelinci yang sedang makan wortel, tidak jauh dari tempat mereka berdiri,

"Ayo Serigala A, kamu bisa ngga tangkap kelinci itu?" tanya serigala B.

"Ah, itu gampang, lihat saja nih!" jawab serigala A dan dengan sigap serigala A itupun melompat ke arah kelinci tersebut dan berlari mengejarnya.

Sedangkan kelinci yang melihat serigala itu, langsung lari terbirit-birit ketakutan, tanpa pikir panjang wortel yang masih dikunyahnya di lemparkan ke arah serigala tersebut, "DUAAAKK!!" begitu suaranya.

Karena serigala adalah binatang yang kuat, maka wortel kecil yang mengenai kepalanya tidak terasa sama sekali, serigala tersebut tetap mengejar kelinci itu, 1 menit.. 2 menit.. 3 menit... sampai 5 menit..

Serigala itu belum dapat menangkap kelinci itu, karena kelinci itu larinya lebih kencang. Serigala itupun kelelahan dan menghentikan pengejarannya.

Dengan perasaan yang sangat malu, dia menunduk berjalan dan kembali ke temannya serigala B.

Setelah sampai di tempat serigala B, maka serigala B itupun bertanya, "Bagaimana? Apakah kamu bisa menangkapnya ?" tanya serigala B, lalu serigala A hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih tertunduk.

Serigala B lalu melanjutkan perkataanya, "Kamu tahu, kenapa kamu tidak bisa menangkap kelinci itu? Kamu kalah, karena kamu tidak serius. Kamu berlari mengejar kelinci hanya untuk pamer saja, sedangkan kelinci itu berlari untuk nyawanya."

Untuk orang yang sudah bekerja, mungkin Anda merasa, Anda sangat lelah, Anda capai dengan pekerjaan, bosan, tidak ada kemajuan sama sekali dalam pekerjaan Anda. Itu dikarenakan karena Anda tidak serius dengan pekerjaan Anda.

Cobalah pikirkan kembali, apakah tujuan sebenarnya Anda bekerja?
 
Sebab, terkadang ada orang yang bekerja, karena tuntutan orang tua agar mencari uang sendiri, atau kadang juga ada orang yang bekerja, karena mereka merasa 'harus' bekerja untuk membantu orang tua mereka menghidupi keluarganya, atau ada juga orang yang bekerja karena untuk dapat pamer pada teman-temannya, pada sanak saudara, bahwa dia sudah bekerja.

Jadi, apakah tujuan Anda bekerja? Demi rasa bangga pada serigala B.
Atau demi rasa lapar?

Tuesday, February 26, 2019

WACANA "WISATA HALAL" Di TORAJA


  WACANA "WISATA HALAL" Di TORAJA 


Dikutip dari karebatoraja.com, tentang polemic WISATA HALAL di Toraja, berikut catatan-catatan penting terkait dengan polemic-polemik tersebut.
Menanggapi polemik di masyarakat, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan wacana dan rencana pemberlakukan wisata halal ini bukan baru ada pada masa pemerintahan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman, tapi sudah ada sejak lama. Bahkan, wisata halal ini sudah diundangkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.”Dia mengatakan, kawasan wisata halal tidak dimaksudkan bahwa semua wilayah di Tana Toraja dan Toraja Utara harus berlabel halal. Tapi hanya lokasi-lokasi tertentu yang diberi sertifikasi halal, agar wisatawan yang beragama Islam tidak ragu-ragu menggunakan fasilitas tersebut. Misalnya, restoran, warung makan, hotel, maupun wisma. Andi Sudirman menyatakan kawasan wisata halal harus ada di Toraja, sebab sebagai daerah tujuan wisata, Toraja dikunjungi oleh banyak orang dan tidak menutup kemungkinan  diantara para wisatawan tersebut beragama Islam.
“Saya kawasan wisata halal di Toraja harus ada, kenapa harus ada, karena masyarakat muslim yang berwisata ke Toraja otomatis mencari juga kuliner-kuliner yang halal dan lokasi-lokasi yang bisa memfasilitasi mereka,” jelasnya.
Pemerintah provinsi, kata dia, akan membantu mensupport atau mendukung pemerintah daerah dalam hal wisata halal tersebut. “Tapi kembali ke Pemda Tana Toraja dan Toraja Utara, mau terima atau tidak. Sebab, peluang kita paling besar sekarang adalah wisatawan Nusantara. Dan kebanyakan wisatawan Nusantara itu beragama Islam,” katanya.
Yang mrnjadi sangat menarik bahwa Dia juga menegaskan bahwa kawasan wisata halal itu baru wacana dan belum diketahui pasti kapan akan dilaksanakan. Pemprov Sulsel sendiri menargetkan enam daerah untuk dijadikan kawasan wisata halal, yakni Makassar, Gowa, Maros, Pangkep, Bulukumba, dan Toraja.
            Mengenai kejelasan tentang WISATA HALAL di Toraja ini kita tinggal menunggu waktu yang akan menjawab semua rasa penasaran kita tentang hal tersebut. Meskipun demikian hanya rencana-rencana yang belum dapat dipastikan keputusannya, komentar dari netizen yang berasal dari berbagai kalangan sangat serius mengenai hal demikian berikut contoh komentar-komentar mnereka:
Nah, disinilah Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai penggagas Wisata Halal, seharusnya mempromosikan Toleransi sebagai maghnet Icon Wista Halal agar Wisatawan lain tidak selalu berprasangka buruk kepada hidangan masyarakat Toraja, bukan dengan membangun benteng sapak yang bisa melengserkan Budaya Toleransi di Toraja. https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/1f642.png?_nc_eui2=AeE7kGDu6TwEFdfFcFUetCo2UjSQjN6JwQNuYE2OPN_XtxItDxe2ulpnz0R8UFlhB9FcIMBnX-OSPG0tZP-jlutT_yEydzO93UHwbHgYe4og7g
Syalom saudaraku yang terkasih di seluruh Toraja maupun di t4 lain. Beberapa hari ini di sosmed marak mebahas tentang wisata halal yg dicanangkan oleh Wagub. Banyak dari anda membuly n merespon dgn hal negatif. Namun sblm itu sy mhon maaf dsni sy bukan mau mendidik anda tetapi sy cuma mencoba meluruskan yg dimaksud dgn wisata Halalkrn bckground edukasi sy adlah pariwisata jd sy tw maksud wagub ini sgt baik n positif bagi budaya n daerah kita bahkan bisa mendongkrak income wisata daerah kita ke depan. Wisata Halal itu bukan obyekx yg dihalalkan tetapi berbagai macam insfratruktur n akomodasi yg akn diberi label halal jikalau pun pemilikx bersedia n bisa memenuhi syarat lebel halal tersebut agar wisatawan muslim dp nginep, makan n minum dt42 yg t4 bagi mrka. Krn di era ini memng pantas ini diberlakukan d toraja jg krn melihat daerah kita smkin menjadi 7an wisata paling populer bgi turis domestik seantero Indonesia dmn kita tw bhwa indonesia mayoritas Islam. Oh ya...ssdikit tambhan program wisata halal ini udah ada loh jauh sblm wagub kita menjabat. Ok salam mamalik mati kampung n Thank you🤗🤗🤗🤗🤗
Jadilah Toraja yang semestinya. Kami Toraja, Kalian Toraja, Kita semua Bukan Halal-Haram.
Tetapi kita adalah TORAJA
 HALAL   disini bukan pada makanan, tetapi halal ataupun haram disini seandainya dimaknai secarah utuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sayangnya NKRI terlalu banyak sibuk dengan urusan perut sehinmgga makna menjadi direduksi bukan konstruksi. Sisi negative dari WISATA HALAL pasti ada demikian positifnya pasti ada. Marilah bijak dalam memberi pendapat positif kepada pemerintah ataupu kritikan. Karena dari kritik dan saran itu terjadi diskusi yang akan membawa pada suatu keputusan dan tindakan. Kritik adalah Mesin dari Demokrasi.
HALAL disini dapat menjebak kita kepada agama, atau singkatnya Objek wisata mulai beragama. padahal  yang beragama adalah manusia bukan benda mati.

Thursday, December 6, 2018

Bahasa Toraja yang sulit diterjemahkan

   Sebagai orang Toraja, sudah pasti kita lebih menguasai bahasa Toraja dibanding bahasa Indonesia. Karena dari lahir kita sudah menggunakan bahasa Toraja. Namun kadang kita menemukan kata-kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia. Atau kata tersebut membutuhkan penjelasan yang panjang lebar jika di bahasa Indonesiakan.
Di postingan kali ini. saya akan memberitahu kalian beberapa kata tersebut. Lets check it out.

Tangke kayu Sa'pek

     Tangke kayu sa'pek cukup sulit untuk di jelaskan dalam bahasa Indonesia. Namun gambaran singkatnya, yaitu tangkai atau dahan kayu yang tiba-tiba patah kemudian jatuh atau tetap bergelantungan di pohon kayu yang dimaksud. Biasanya tangke kayu sa'pek terjadi karena kelebihan beban (misalnya buah dan daunnya terlalu banyak). Dan biasanya saat ke sa'pekan terjadi, mengeluarkan suara krek. Correct me if i am wrong.

Pesangle

    Pesangle atau pesa'le merupakan sendok besar yang terbuat dari kayu. Saat ini pesangle sudah mulai jarang di pakai, terutama karena kebanyakan orang Toraja saat ini sudah berali menggunakan rice cooker untuk memasak nasi yang dari pabrik sudah punya sendok khusus. Pesangle biasanya mempunyai ukuran lebih panjang dari pada ukuran sendok nasi pada umumnya.

Ma'dudung, Ma'renge, dan Ma'lemba




Ma'lemba pare     Ketiga kata tersebut merupakan kata kerja, semuanya mempunyai arti membawa barang/beban tapi dengan cara yang berbeda-beda. Ketiga kata tersebut tidak mempunyai kata yang sepadan dalam bahasa Indonesia. Ma'dudung adalah membawa beban atau barang-barang yang di letakkan di atas kepala. Biasanya di lakukan oleh ibu-ibu. Sama dengan ma'dudung, ma'renge'  juga khusus di lakukan oleh ibu-ibu, yaitu dengan memasukkan beban ke dalam nase/baka (semacam keranjang barang) kemudian talinya di letakkan di atas kepala dan badan keranjangnya di letakkan di belakang. Berbeda dengan ma'dudung dan ma' renge', ma'lemba khusus di lakukan oleh laki-laki, supaya lebih afdol lihat gambar di samping  saja.


Tappere

      Tappere, sebenarnya bisa di sebut tikar dalam bahasa Indonesia, karena fungsihnya sebagai alas lantai. Tapi di Toraja yang lazim di kenal sebagai tikar adalah ale. Sedangkan Ala dan Tappere itu berbeda, mulai dari bahan pembuatnya, hingga ukurannya. Ale biasanya lebih lebar dari pada tappere. Tapi kita bisa menyimpulkan bahwa ale dan tappere adalah tikar dalam bahasa Indonesia. Saya tidak perluh menampilkan gambarnya, mana yang ale, mana yang tappere, karena orang Toraja sejati sudah pasti tahu itu. 
Seppa tallu buku

     Jika di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia secara kata per kata, maka artinya adalah celana tiga tulang. Masa' ada celana tiga tulanya, atau masa ada celana punya tulang.? Sebenarnya, seppa tallu buku adalah celana pendek khas tradisonal Toraja yang khusus di kenakan oleh laki-laki. Biasanya terbuat dari kain tenun yang motifnya " ma'dure'". Seppa tallu buku, selamanya di pasangkan dengan baju yang semotif.

Korang

       Sama kasusnya dengan tappere dan ale. Korang dan alang sebenarnya dalam bahasa Indonesia bisa di sebut Lumbung padi, karena mempunyai fungsih yang sama, yaitu untuk menyimpan hasil panen berupa padi. Perbedaan antara korang dan alang, hanya pada segi bentuk bangunan. Korang hanya berupa bangunan biasa, sedangkan alang bentuk bangunannya lebih kompleks, mirip dengan rumah Tongkonan.  Mungkin karena di anggap tidak terlalu menarik atau apa, jaman sekarang keberadaan korang semakin berkurang, bahkan mungkin sudah tidak ada.

Se'pon uma

      Sangat sulit untuk menjelaskan apa itu se'pon uma dalam bahasa Indonesia, apalagi dengan kemampuan bahasa saya yang tidak begitu baik. Gambaran singkatnya seperti ini. Anggap saja ada sebuah sawa berbentuk segi empat, jadi ada empat sisi, yaitu sisi depan, sisi belakang, sisi samping kiri , dan sisi samping kanan. Walaupun tidak selamanya, tapi sisi belakang itu lah yang biasanya di sebut sebagi se'pon, yaitu sisi yang menghubungkan sawah yang satu dengan sawah yang lain yang berada di atasnya. Ingat di Toraja sawa itu umumnya bertingkat-tingkat. Correct me i am wrong

Palandoan

        Palandoan, adalah tempat untuk menyimpan kayu bakar, biasanya di bangun menyatu dengan dapur dan letaknya di bagian atas. Karena penggunaan dapur tradisional semakin berkurang dengan adanya kompor, palandoan pun semakin langkah atau sulit di temukan. Salah satu jenis palandoan, misalnya palandoan bai yaitu palandoan yang khusus untuk menyimpan kayu bakar untuk memasak makanan babi.

Umbu'

         Pasti ada yang tidak tahu apa itu umbu', terutama kalian yang tidak besar di kampung. Umbu' adalah tunas padi yang sangat muda yang bakal jadi bulir-bulir padi. Umbu' tersebut, bisa dimakan dan rasanya semakin muda, maka akan semakin enak. Namun kegiatan mangumbu' termasuk dalam kategori pelanggaran di Toraja, karena akan mengurangi hasil panen padi jika terlalu banyak di lakukan.

Karau'

         Sebenarnya karau' dalam bahasa Indonesia, bisa di sebut nangkah muda, atau lebih tepatnya nangkah yang sangat muda ( masih lembek), karena  di Toraja, karau biasanya di jadikan makanan. Resep sederhananya begini: Pertama kumpulkan karau atau nangkah yang sangat muda ,setelah itu tumbuk bersama dengan lombok/cabe. Setelah itu tambahkan cuka, garam, dan bubuhi piccin sesuai selerah.


    Demikian beberapa kata dalam bahasa Toraja yang sulit di terjamahkan ke dalam bahasa Indonesia.  Dan mungkin kata-kata tersebut di atas berbeda dengan kata-kata yang di gunakan di tempat kalian. Selain itu saya yakin masih banyak kata-kata yang lain, yang tidak saya sebut diatas. Gampang saja , jika kalian tahu, tinggal sebut di kolom komentar yang tersedia di bawah. Terima kasih banyak

Monday, September 17, 2018

Dodeng


PUAMANNA LEBONNA SOLA DODENG NA
 PAERENGAN
Ia ade’ tonna dolona lan misa’ tondok den misa’ tosugi’ sia marampa’ katuoanna lan tananan dapo’na. tau iato nakamasei ba’tu pira-pira anak Puang Matua. Lan alla’na te buanna rampanan kapa’ ta’binna passulean allo den misa’ anak dara Lebonna tungkasanganna bakkun balusu’ pa’gantiananna. Ia tinde lebonna to laen-laen dadinna senga’ kombong garaganna. Iatu tampa rapa’na pa’kalean diarru’na mepatobang rara bua kedenki’ sitau mata. La’bi’-la’bi’pa tu diona pessiparanna, tae’ sanglindo susinna . iamo pole’to na mendadi pa’tulangdanan lako mintu’ bali tondokna. Lan tu tondok tu nanai torro’ lebonna, den duka dsa’dua muane ganta’ tu di gente’ londong saunganna pa’tondokan. Misa’ di sanga Dodeng na misa’ di sanga Paerengan. Iate tau sola duai lamendadi londong sibarrung laumpaorong rampanan kapa’ lako Lebonna. Ia tonna umpealingmo kada sanda marasa diomai patomalinna, massengomi tu lebonna nakua : Kendek Dua Inde Londong, Sibarrung Inde Muane, Umbamo Lakulaenan Laku Kanan Kairian, Talu’tukna Rara, Pada Bombona Bulaan. Iatu bunga’na umpalolong minna’ orongan rampanan kapa’ lako Lebonna , iamo tu Dodeng. Apa iate’ pa’inaanna Dodeng tanggan natarima melo lebonna. Apa tae’ namorai laumpapayanni lako Dodeng kumua tae’ naporai, iamoto’ napasande’ lakopia tomatuanna, nama’kada nakua: Marana’mo Inde Londong, Soyangna Inde Muane, Sanda’-Sanda’pa’ Mebali, Pangkunpa’ Ma’kada Misa, Mataku’na’, Magiangna’ Lako Toma’dadiangku. Kada iato’ naparampo Dodeng lako tomatuanna tae’ namasai alla’na to unnolami lalanna ma’rampanan kapa’ tu tomatuanna Dodeng, anna umpakendek pangngan lako tomatuanna Lebonna, ladinai ungkanassai kumua laditarima siaraka tu Dodeng tae’raka. Apa iatonna ma’tallung bongimo nalo di tollongngio tae’ nadi bukka’ tu pangngan battuananna tae’ naditarima. Dibabangmi sule tu pangngan, randuk dukamo to tu Dodeng madiong ba’tang.tonna issanni paerengan kumua tae’ naditarima tu Dodeng, umpake’de’ dukami pangngan tu Paerengan diomai banuanna tomatuanna, lako Lebonna. Iatonna kutanai tomatuanna tu Lebonna te diona pangnganna Paerengan natimangmi petaamammi’ na ma’kada situru’ sallo inaanna nakua: Inde Pole’ Bayu Sielle’ku To Dodo Sangkalamma’ku. Malango’ Dukami Tu Penaanna Tomatuanna Lebonna Anna Di Bukka’ Tu Pangngan. Tonna siissan mokumua ditarimamo tu Paerengan dipapatuimi alukna rampanan kapa’ anna di pasumurruk te to sangayoka tedong tama tananan dapo’ anna pobannangngi songka tu tananan dapo’, iamo laumbaya’ kapa’ annja ayokanna tedong (12 tedong). Tonna manda’mo lan tananan dapo’ narande kamarampasan, unggaragami dandi tu paerengan sola te dodo sangkalamma’na kumua: “MATEKI’ LAPADA MATE, MATEKI’ TANGLASISARAK, SIO’TONAN BATANG RABUK. ULLI’ ULLI’ SOLA DUKA BORRO LASITO’DOAN. Lan katuoanna sola duai  tae’len nasipakundunan kada, marampa’ lan banuanna anna malute lako padanna ma’rupa tau, mabassa sia sa’bara’. Iamoto anna dadi pa’tulangdanan lan tondokna sia lembangna. Apa den ia tau nabungku pa’inaanna, tang masannang untiro katuoanna Paerengan sola Lebonna iamotu Dodeng. Inang madiong ba’tangmo tonna tae’ natarimai Lebonna. Na ia tonna ditarimamo Paerengan, randukmi natambukan essun tu Lebonna sola Paerengan. Mengkarangmo lan penaanna tu deata patua’ ba’tang, laundakaranni kakadakean te tosangbamban karambau. Den pissan anna dirari te tondok nanai torro Paerengan. Unggaragammi kada malepong bingka’ lan kombongan kalua’ tu mintu’ pa’tondokan, lamale umpangeai tondok. Ia tonna ka’de’mo tu tau, dolomi tu Paerengan umpabatta’ penaanna Solana. Apa iatu Dodeng naanggai’ bangmo ma’undi undi’, paerengan lan kapararian. Na iake balumi tu lebonna tantu bisamo na tarima tu Dodeng.
Tae’ na masai sirari tu tau, di ula’mi te eali anna soro’ marampa’ tu paerengan sola Solana. Ka’turannu mi tu Dodeng belanna tae’ na lambi’ tu panglambena. Tilantukmi lan penaanna tu gau’ paka’tu sunga’ laumpadolo lamban Paerengan sola Lebonna lako banua tang merambu. Ia tonna lasulemo tu to parari, dolomi tu Dodeng ma’dondo dondo lako to’ banuanna Lebonna. Ia tonna rampomo lako nakutanaimi Lebonna tu Dodena tu diona kapararian, nakua Dodeng mebali, diula’kanni ditaloi solata na buda mate, iatu Paerengan iamo dolona mate, anna sikarra’-karra’i eali. Palokko’-lokko’na mannamo nabulle solata sule. Mangka to malebangsiami tu Dodeng memboko’. Tonna malemo tu Dodeng nakilalaimi Lebonna tu dandinna sola Paerenga tu kumua: MATEKI’ LAPADA MATE, MATEKI’ TANGLA SISARAK, SIO’TONAN BATANG RABUK, ULLI’-ULLI’ LA SOLADUKA, BORRO LASITO’DOAN.
Pa’katumangna dandi sia patua’ba’tangna Dodeng, mentuyomi tulebonna. Tae’na masai to rampomi tu paerengan lako banuanna. Uai mata mala’bi’ sola katumangiran belanna batang rabukna mira lebonna nalambiran. Ka’tumi angin dipudukna ronta banning penaanna. Tirambanmi Paerengan li’pangmi bali tedongna, tige’ga’mi pa’tondokan siurrukan tau kamban, makarorrongmi panglion, dossomi ampunna lembang, male natampe Lebonna, nabokoi’ tomalolle, umbalikmo mata lalanna, lumokkon pa’gulinganna lako tondok todolona esungan to tumampana. Iatu Paerengan tae’ naissanni buntu tumangna naurungan ma’lalan mate tu Lebonna. Dialukmi tu Lebonna situru’ aluk rampe matampu’, namale di peliang lako to’kayu mate tu ditke’ dito’biring batu.
Doing se’pon buntu batu iato, den induk kamban tu biasa dirambi ladi ba’tai. Tonna lambi’mi kandean bo’bo’na Lebonna, rimbakan pote bolongna bakkun balusu, malemi Dodeng mangrambi lako to’ se’pon liangna Lebonna. Tonna marassanmomangrambi tiallingmi tama talinga duanna, tilantukmi tama pali’ patomalinna tu gamara banga’ oninna nakua:DODENG MANGRAMBI MA’DEDEK, DODENG MA’PATUANG TUANG. RAMPANANPI PEDEDEKMU, ANNAPIPE PEMARRU’MU. AMMU PERANGNGINA’ MATI’, AMMU TANDING TALINGAPA’, PARAMPOANPA’ KADANGKU, PEPASAN MASE-MASEKU, LAKO PUANG PAERENGAN, NAKUA LASANGMATEKAN,LASANGO’TON PENAAKAN. ANGKU DOLO AKU MATE, ANGKU MA’PALIU AKU. KARIUANMO LALANKU, TARUK GANDA SULEANKU. TAE’DUKA LAMATENA, LASISARAK INAANNA, UMBAMO BUANNA DANDI, ASSELE’NA KADA RAPA’ TEATTU PURA DIBOKO’.
Tonna sundunmo tu pepasanna Lebonna, mengkalao bangsiami tu Dodeng domain lolok mayangna anna tarru’ lako banuanna Paerengan umparampoi tu pepasanna Lebonna. Li’pangmi tu Paerengan urrangi sia nakilalai sule tu dandinna sola Lebonna. Nakua lako Dodeng, tambaina’ kemale pole’ko mangrambi. Tonna male pole’mo mangrambi, natambaimi tu Paerengan. Tonna marassanmo mangrambi, narangngi pole’mi tu Lebonna mepasan susi bangsia to dolona. Tirambanmi tu Paerengan, li’pangmi datu muane urrangngi kadanna Lebonna dodo sangkalamma’na. ma’kadami tu Paerengan nakua, mangnga mali’na urrangi tu kada ma’mallo’-mallo’ tu kada Mario-rio. Kada tongan ia tondok, bisara tangtongan, dikampaimi Paerengan taanmi sangngayokamu anta gannai’ dandinta, tapasundun bisaranta. Sulemi tu Paerengan lako to’ banuanna anna ma’pasakka’ susi tolamale mambela. Mintu’ kande-kande mammi’ dipasakka’ anna kandei. Mangkato’ ma’pakemi sanda parean male ussakei tedongna (den duka nakua tau mekkondong domain longa banuanna, sia den nakua lolok mayang nasenga’-senga’na). tonna sisarakmo angin napariba’tang tu Paerengan, tirambanmi mintu’ pa’tondokan nama’kada nakua “matemo tanduk kila’ta, ta’demo saungan la’te labunta, songkamo rokko natampu’, tibambangmo lamba’ pentilindungan, songkamo rokko matampu’, tibambangmo rokko kalambunan, tibambang unnuyak langi’, songka ullalla’ batara.
Dialukmi tu Paerengan situru’ ada’na rampem matampu’, nadipeliang tama misa’ kayu mate sikambela liangna Lebonna. Ia tonna mangkamo di peliang, tiramban tikuomo pa’tondokan untiro ulli’-ulli’na Paerengan sola Lebonna ma’baleo’-leo’ sipa’gulingan. Ulli’na paerengan male lako to’ liangna Lebonna susi duka to’ ulli’na Lebonna male lako to’liangna Paerengan. Nakala’ tikumi kamatakuran tu mintu’ tomatua-tua lan lu tondok, belanna tae’pa iasang lindo susinna te allo pura diboko’, anna tae’duka naissanni apa saba’na anna den ulli’ sipa’gulingan. Sikutana Tanami massola nasang sia den ma’kada nakua mbai tanglanapokendekmo tallu lolona. Ma’tongannimi tu ambe’ tondok sola to parengnge’ anna to bara’ laussitangngai’ apa passabaranna te tanda kale kallean sia metakuran. Mendioren duka tu Dodeng, belanna pekamberan duka lan tondok, iamoto anna iatonna budamo tau pokada pangngappa’ penaanna, ma’kada duka tu Dodeng tae’ senga’ tae’ laenna naposaba’ te ulli’ sipa’gulingan, sangngadinna bua malapu’na ia Lebonna sola Paerengan tonna mane tama rampanan kapa’. Nakuami tu tau, denra ia pole’ dandi nalampa’ sola duai tonna tuopa? Nakuami tu Dodeng “apara namate mentuyo tu Paerengan naiari te’ dandi, nasaba’ ia tonna masaimo matena Lebonna natae’bangsiapa namate tu Paerengan, saemi ade’ tu mendeatanna Lebonna umpakilalai tu diona dandinna tu nakua “mateki’ lapada mate, mateki’ tangla sisarak, sio’tonan batang rabuk, ulli’ ulli’ sola duka, borro lasito’doan.” Dadi iake aku, iapi narandan tu ulli’ sipa’gulingan kedipasibapi tu batang rabukna lan misa’ kayu mate.
Mintu’ to mendioren ungkatonganni kumua manassa ia tonganmo ia lala to nasiturui’mi tau anna dipalin tu batang rabukna Paerengan lako to’kayu matena Lebonna. Ia tonna mangkamo dipasiba tu batang rabukna radan bangsiamo tu ulli’ sipa’gulingan, tipoli’ nasang tama kayu matena sola duai, belanna digannai’mo tu dandinna kumua ULLI’ ULLI’ SOLA DUKA BORRO LASITO’DOAN. Susimoto tu puamanna lebonna) kurre sumanga’ puang urrondongki’……..!!!!!!